ARRAY
Pengertian Array adalah sekumpulan variabel
yang memiliki tipe data yang sama dan dinyatakan dengan nama yang sama. Array
merupakan konsep yang penting dalam pemrograman, karna array memungkinkan untuk
menyimpan data maupun referensi objek dalam jumlah banyak dan terindeks.
Variabel array dideklarasikan dengan mencantumkan
tipe dan nama variable yang diikuti dengan banyaknya lokasi memori yang ingin
dibuat.
A.
Deklarasi Array Dimensi
Satu
Array satu
dimensi adalah suatu array yang terdiri dari 1 subskrip array, yaitu jumlah
data maksimum.
Bentuk umum :
Tipe_data
nama_array[jumlah_maks_data];
Contoh :
X : Array[1..10] of integer
Artinya : mendefinisikan 10 variabel bertipe integer
Yaitu : X1, X2, X3, … X10
X : Array[1..10] of integer
Artinya : mendefinisikan 10 variabel bertipe integer
Yaitu : X1, X2, X3, … X10
Contoh lain :
NamaHari : Array [1..7] of String
Nilai : Array [1..10] of Char
Frekuensi : Array[‘A’..‘E’] of Real
NamaHari : Array [1..7] of String
Nilai : Array [1..10] of Char
Frekuensi : Array[‘A’..‘E’] of Real
Contoh :
X : Array[1..10] of integer
Artinya : mendefinisikan 10 variabel bertipe
integer
Yaitu : X1,
X2, X3, … X10
Contoh lain :
NamaHari
: Array [1..7] of String
Nilai : Array [1..10] of Char
Frekuensi : Array[‘A’..‘E’] of Real
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran];
tipe nama_var[ukuran];
Dengan :
● tipe : menyatakan jenis elemen array (int, char, unsigned, dan lain-lain)
● ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen array
● tipe : menyatakan jenis elemen array (int, char, unsigned, dan lain-lain)
● ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen array
Contoh Program dalam bahasa C++ :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
cout << N[i];
}
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
cout << N[i];
}
atau :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
printf(“%d \n”,N[i]);
}
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
printf(“%d \n”,N[i]);
}
Output : 25 12 17 10 15
B. Array Dimensi Dua
Array dua dimensi hampir sama dengan array berdimensi satu, namun biasanya array berdimensi dua banyak digunakan untuk penyajian data berbentuk tabel atau juga berbentuk matriks.
Array dua dimensi hampir sama dengan array berdimensi satu, namun biasanya array berdimensi dua banyak digunakan untuk penyajian data berbentuk tabel atau juga berbentuk matriks.
Cara Memberikan Nilai/Harga pada Array
NilaiMka : Array[1..10] of Char
NilaiMka1 ß ’A’
NilaiMka2 ß ’C’
NilaiMka3 ß ’ ’
Bahasa C++ :
Variabel array dideklarasikan dengan mencantumkan tipe dan nama variable yang diikuti dengan banyaknya lokasi memori yang ingin dibuat.
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran];
Dengan :
● tipe : menyatakan jenis elemen array (int, char, unsigned, dan lain-lain)
● ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen array
● tipe : menyatakan jenis elemen array (int, char, unsigned, dan lain-lain)
● ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen array
Contoh :
● int c[5];
C++ secara otomatis akan menyediakan lokasi memori sesuai dengan yang dideklarasikan, dimana nomor indeks selalu dimulai dari 0.
● int c[5] = {-12, 0, 20, 85, 1551};
Nilai suatu variabel array dapat juga diinisialisasi secara langsung seperti yang terdapat di dalam tanda kurung kurawal pada saat deklarasi di atas.
● int x[5] = {0};
Deklarasi variable array sekaligus mengisi setiap lokasi memorinya dengan nilai 0.
● int c[5];
C++ secara otomatis akan menyediakan lokasi memori sesuai dengan yang dideklarasikan, dimana nomor indeks selalu dimulai dari 0.
● int c[5] = {-12, 0, 20, 85, 1551};
Nilai suatu variabel array dapat juga diinisialisasi secara langsung seperti yang terdapat di dalam tanda kurung kurawal pada saat deklarasi di atas.
● int x[5] = {0};
Deklarasi variable array sekaligus mengisi setiap lokasi memorinya dengan nilai 0.
Contoh Algoritma :
Algoritma Array1D
DEKLARASI
N : array[1..5] of integer
i : integer
DESKRIPSI
N1ß 25
N2ß 12
N3ß 17
N4ß 10
N5ß 15
For i ß 1 to 5 do
Output (Ni)
endfor
Contoh Program dalam bahasa C++ :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
cout << N[i];
}
atau :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
printf(“%d \n”,N[i]);
}
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
printf(“%d \n”,N[i]);
}
Output : 25 12 17
10 15
Bentuknya :
DEKLARASI
NamaArray : TipeElemen Array[r_indeks1, r_indeks2]
Bentuknya :
DEKLARASI
NamaArray : TipeElemen Array[r_indeks1, r_indeks2]
Cara mengakses suatu elemen :
NamaArrayindeks1,indeks2
Contoh : 1 2 3 4 1 10 1 11 15 2 20 2 21 25 3 30 3 31 35 4 40 4 41 45
NamaArrayindeks1,indeks2
Contoh : 1 2 3 4 1 10 1 11 15 2 20 2 21 25 3 30 3 31 35 4 40 4 41 45
Harga1,1 ß 10
Harga2,3 ß 21
Harga3,1 ß 30
Harga2,3 ß 21
Harga3,1 ß 30
*Bahasa C++ :
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran1][ukuran2];
ukuran1 = jumlah baris
ukuran 2 = jumlah kolom
ukuran 2 = jumlah kolom
Contoh :
int data_huruf[2][4];
Contoh :
Sebuah matrik A berukuran 2×3 dapat dideklarasikan sebagai berikut:
int a[2][3] = {{11, 7, 4},{12, 3, 9}} yang akan menempati lokasi memori dengan susunan berikut :
0 1 2 0 11 7 4 1 12 3 9
int data_huruf[2][4];
Contoh :
Sebuah matrik A berukuran 2×3 dapat dideklarasikan sebagai berikut:
int a[2][3] = {{11, 7, 4},{12, 3, 9}} yang akan menempati lokasi memori dengan susunan berikut :
0 1 2 0 11 7 4 1 12 3 9
Dan definisi variabel untuk setiap elemen tersebut adalah :
0 1 2 0
a[0][0] a[0][1] a[0][2] 1
a[1][0] a[1][1] a[1][2]
0 1 2 0
a[0][0] a[0][1] a[0][2] 1
a[1][0] a[1][1] a[1][2]
Contoh Program dalam bahasa C++:
/* Program : array.cpp */
#include
void printArray(int [][3]);
/* Program : array.cpp */
#include
void printArray(int [][3]);
main()
{ int matrik1 [2][3] = { {1, 1, 1}, {2, 2, 2}};
int matrik2 [2][3] = { {3, 3, 3}, {4, 4, 4}};
int matrik3 [2][3] = { {5, 5, 5}, {6, 6, 6}};
printArray(matrik1);
printArray(matrik2);
printArray(matrik3);
return 0;
}
void printArray(int a[][3])
{ int i, j;
{ int i, j;
for(i=0; i<=1; i++)
{ for(j=0; j<=2; j++)
cout << a[i][j]<< ” “;
cout << endl;
}
}
{ for(j=0; j<=2; j++)
cout << a[i][j]<< ” “;
cout << endl;
}
}
atau :
/* Program : array.cpp */
#include
void printArray(int [][3]);
/* Program : array.cpp */
#include
void printArray(int [][3]);
main()
{ int matrik1 [2][3] = { {1, 1, 1}, {2, 2, 2}};
int matrik2 [2][3] = { {3, 3, 3}, {4, 4, 4}};
int matrik3 [2][3] = { {5, 5, 5}, {6, 6, 6}};
printArray(matrik1);
printArray(matrik2);
printArray(matrik3);
return 0;
}
{ int matrik1 [2][3] = { {1, 1, 1}, {2, 2, 2}};
int matrik2 [2][3] = { {3, 3, 3}, {4, 4, 4}};
int matrik3 [2][3] = { {5, 5, 5}, {6, 6, 6}};
printArray(matrik1);
printArray(matrik2);
printArray(matrik3);
return 0;
}
void printArray(int a[][3])
{ int i, j;
{ int i, j;
for(i=0; i<=1; i++)
{ for(j=0; j<=2; j++)
printf(“%d “,a[i][j]);
printf(“\n”);
}
}
{ for(j=0; j<=2; j++)
printf(“%d “,a[i][j]);
printf(“\n”);
}
}
C.Array multi dimensi
Algoritma :
Bentuknya :
DEKLARASI
NamaArray : TipeElemen Array[r_indeks1, r_indeks2,… , r_indeksn]
Cara mengakses suatu elemen :
NamaArrayindeks1, indeks2, indeks3
NamaArrayindeks1, indeks2, indeks3
Bahasa C++ :
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran1][ukuran2]. . .[ukuranN];
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran1][ukuran2]. . .[ukuranN];
Contoh :
int data_huruf[2][4][6
int data_huruf[2][4][6
KELEBIHANNYA:
1. Mudah diakses
2. Cepat dieksekusi
3. Tidak mudah crash
1. Mudah diakses
2. Cepat dieksekusi
3. Tidak mudah crash
KEKURANGAN:
1. Jumlah terbatas
2. Membebani besar program, besar array termasuk dalam kode program
3. Ukuran memori tidak dapat diubah.
1. Jumlah terbatas
2. Membebani besar program, besar array termasuk dalam kode program
3. Ukuran memori tidak dapat diubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar